Tepak Sirih, Perangkat Berkapur-sirih
Tepak sirih digunakan sebagai perangkat yang tidak boleh dilupakan
dalam acara-upacara resmi adat. Oleh karena tepak sirih merupakan simbol
yang memiliki arti penting, maka pemakaiannya tidak bileh sembarangan.
Didalam tepak sirih terdapat combol (cembul) yang digunakan untuk
menyimpan ramuan sirih pinang. Combol ini disusun mengikuti aturan yang
telah ditetapkan.
Bagian dalam tepak sirih yang lengkap
dibagi menjadi dua bagian. Di bagian atas ditempatkan empat combol
dengan susunan tertentu, yaitu pinang, kapur, gambir,dan tembakau.
Dibagian bawah disusun cengkih, sirih, dan kacip. Pada tepak sirih yang
berbentuk bulat, combol disusun melingkar sesuai dengan urutannya.
Masyarakat melayu menamakan tepak sirih yang berbentuk bujur sangkar
sebagai puan, dan berbentuk empat persegi panjang disebut tepak. Ada
kalanya, daun-daun sirih tidak dimasukan menjadi satu dalam tepak sirih,
tetapi ditempatkan dalam suatu wadah yang di sebut bekas sirih.
Pengaturan seperti ini memberikan tampilan yang lebih indah dan rancak.
Bagi masyarakat melayu, sirih disusun sedemikian rupa untuk menunjukan
urutan-urutan keitika mengapur sirih, yang dahulu di dahulukan dan yang
kemudian di kemudiankan. Daun-daun sirih yang disusun dalam tepak sirih
harus dilipat bersisip antara satu dengan yang lainnya dan disatukan
tangkainya, disusun sebanyak lima atau enam helai dalam satu baris.Satu
tepak sirih selalu berisi empat atau lima susun sirih. Sirih harus
disusun secara berlipat agar tidak terlihat ekornya.Ekor sirih yang
terlihat dianggap kurang sopan dan tidak menghormati tamu. Tepak sirih
yang sudah lengkap dihias dengan bunga dan diberi alas kain
songket.Tepak sirih ini disebut Tepak sirih adat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar