23 Juni 2012

Mandor Berdarah


(Mengenang Tragedi Mandor Berdarah, 28 Juni 1943)

1942, mereka datang berbondong-bondong
Berbekal kekecewaan akan kekalahan
Balaskan dendam pada rakyat tak berdosa
Penguasa merajalela, pribumi menderita 

Alam berubah suasana
Mencekam dalam kegelapan
Bertanya apa yang akan terjadi
Tak satupun dapat menjawab

Kemarahan membabi buta
Tak pandang siapa
Terhunus, terinjak
Lemah tak berdaya

Rakyat jelata,
Cendikiawan,
Pemimpin umat manusia
Rata terserak di belantara

Relief narasumber nan bisu
Kompleks pemakaman tak bersuara
Seolah tak ingin lagi mengingat masa itu
Begitu perih dan teramat pilu

21.037 jiwa melayang sia-sia
Satu generasi nyaris hilang
Pertaruhkan apapun
Demi kesejahteraan anak cucu

Warisannya telah kita nikmati
Namun tak satupun yang kita berikan untuk mereka
Tetes keringat, air mata, dan darah
Akankah semua ini hanya menjadi dongeng semata ?

Pondok Kehidupan, 23 Juni 2012

1 komentar: