13 Maret 2012

Langit Kota Solo

LANGIT KOTA SOLO
( malam begitu dingin, dengan secangkir kopi
hangat dan segelas teh panas kita lanjutkan
perbincangan tentang dunia kita )
Oleh: Wahyu Yudi




langit kota Solo
seakan tak pernah terpejam
tetabuhan gong dan gender
cabuli telinga
obor-obor panaskan nyali
pekik kebebasan membedong akal
obrolan kita benar-benar
menjanjikan suasana indah
perlahan kusentuh angin
yang lewat di antara kata kita
dingin terus menyusup dada
bulu kuduk pun bergidik,
kau dekap
kedua belah tangan rapat-rapat
ke tubuhmu,

aku mendesis wajah putih memucat
waktu berlalu tanpa kita sadari
lekat embun mulai terasa kabut
tipis telantarkan nyanyian sinden,
langit kota Solo
kian menguruk waktu
akhirnya cerita pun terusir sepi
tinggal kenangan.

TBS, 18 Agustus 1995.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar